Menurut Hidayat Nurwahid ketua FPKS DPR RI bahwa Ribut Koalisi Untuk Alihkan Isu Carut Marut BBM
Minggu, 09 Juni 2013
Penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Fraksi Partai
Keadilan Sejahtera (PKS), mendapat kecaman dari kader-kader Partai
Demokrat. Fraksi Partai Demokrat melalui ketuanya, Nurhayati Assegaf
beberapa hari lalu menuding PKS telah memainkan politik dua kaki
sekaligus untuk mengalihkan isu dari kasus impor daging sapi yang
melibatkankan mantan presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaaq.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nurwahid
justru mempertanyakan balik siapa sebenarnya yang melakukan pengalihan
isu itu. Justru, katanya, mereka yang memojokkan dengan tuduhan-tuduhan
yang tidak profesional.
"Jadi, ingin saya tegaskan bahwa tuduh-menuduh itu bukan hal yang harus
diseriusi. Bisa dikatakan sebaliknya, mereka yang memperbesar masalah
BBM menjadi isu sapi, sebenarnya yang ingin mengalihkan isu dari
kekhawatiran publik terkait kenaikan BBM menjadi sesuatu yang lain
sehingga orang tidak bisa mengkritisi tentang masalah kenaikan BBM,"
kata Hidayat ketika ditemui Nabawia. com, di Masjid Arif Rahman Hakim,
Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Jumat (7/6).
Selain PKS, partai koalisi yang menolak kenaikan BBM yaitu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, anehnya, kenapa PKS yang hanya
dikritisi publik. Melihat hal ini, Hidayat berkata, "Mungkin maknanya
PKS, partai yang begitu seksi. Ketika disebut layak kutip, atau kalau
ngomong PKS masuk ke koran masuk ke teve. Mungkin mereka ingin menunggak
popularitas dengan mengkritisi PKS. Ya monggo-monggo saja. Kita
bersyukur saja bila ada yang populer karena mengkritisi PKS," ucapnya
sebelum masuk ke mobil. (pm)
*http://www.nabawia.com/read/146/hidayat-pks-partai-seksi-makanya-banyak-yang-kritisi