GuidePedia

Memang tidak diragukan lagi Sisi religius seorang Rio Haryanto pembalap  muda ini tetap akan mewarnai perjalanan karirnya sebagai pebalap Formula 1 (F1).

Ia tetap menjaga ibadahnya, berdoa, dan ada satu kebiasaan unik yang mungkin akan tetap dipertahankan yakni menempel tulisan Ayat Kursi di kokpitnya.

Menurut ibunya, Indah Fennywati, Rio Haryanto berniat untuk menempel tulisan ayat Al Quran itu di mobil F1 yang akan dikendarainya nanti.

Namun, hal tersebut baru keinginan karena harus izin terlebih dahulu kepada tim Manor Racing.

"Katanya dia mau begitu, tapi kita harus izin dulu. Diperbolehkan atau tidak menempel (Ayat Kursi) di mobil tergantung nantinya," ujar Indah saat dihubungi lewat ponsel, Jumat (19/2/2016) kemarin.

Menurutnya, Rio memang sudah biasa melakukan hal tersebut. Ayat Kursi selalu ditempel Rio sejak berlaga di GP2.

Menurut Indah, Rio juga tak meninggalkan salatnya. Bahkan menjelang pengumumannya sebagai pebalap tim Manor, ia selalu melakukan shalat tahajud di tengah malam.

"Untuk sisi rohani Rio cukup kuat dan siap, salatnya masih rutin dan rajin tahajud," ucap Indah.

Saat konferensi pers pengumuman Rio sebagai pebalap F1, Kamis, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga sempat menyebut bahwa selain kerja keras dan dukungan berbagai pihak, keberhasilan Rio juga berkat doa, tahajud, dan Ayat Kursi.

Pembalap muda Indonesia akan mengisi kursi kosong dengan mengendarai mobil baru MRT05.
Rio telah bertolak ke Spanyol pada Jumat untuk mengikuti tes pramusim sebelum balapan perdana.

Apakah Anda telah mengenal Rio Haryanto

Rio Haryanto (lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993; umur 23 tahun) merupakan seorang pembalap berkebangsaanIndonesia yang kini membalap di ajang Formula Satu bersama tim Manor. Sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang bisa membalap di level GP2, Rio memiliki basis pendukung yang sangat besar. Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula Satu.[2] Ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula Satu pada masa depan.[3]
Pada tahun 2011, Rio berpartisipasi di ajang GP3 Series bersama tim Marussia Manor Racing dan di seri Auto GP bersama tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Dia mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Go-kart kelas kadet.

Pada tanggal 18 Februari 2016, Manor Racing selaku tim balap F1, resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pembalapnya untuk musim 2016 mendampingi Pascal Wehrlein. Rio sekaligus menjadi pembalap Indonesia pertama yang berkiprah di ajang bergengsi tersebut[4].

Karier Rio Haryanto

Rio memulai karier balap mobilnya di benua asalnya, bersaing dalam tiga seri yang berbasis di Asia selama 2008: Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0, dan formula BMW Pacific. Dia menjadi yang tercepat dalam seri 2.0 FAsia, memenangkan dua balapan untuk merebut peringkat ketiga secara keseluruhan dalam kejuaraan tersebut, di belakang pembalap ekspatriat Eropa Felix Rosenqvist dan Matthias Beche.

Pada tahun 2009 ia kembali berkompetisi dalam berbagai seri, termasuk Australian Drivers Championship dan Asian Formula Renault Challenge. Fokus utamanya tahun ini, bagaimanapun, adalah kejuaraan Formula BMW Pacific, dimana ia mendominasi dengan 11 kemenangan dari 15 balapan (walaupun lima balapan ini dimenangkan langsung oleh pengemudi undangan yang tidak masuk dalam kejuaraan), membela Team Meritus asal Malaysia. Ini termasuk empat kemenangan berturut-turut, pole position dan putaran tercepat dalam empat balapan berturut-turut yang diadakan di sirkuit yang menjadi kandangnya, Sentul. Ia juga berkompetisi di sebuah putaran yang setara dengan Formula BMW Eropa sebagai pembalap undangan.
GP2 Series[sunting | sunting sumber]

Rio membalap pertama kali di seri ini pada 2012 bersama Carlin GP2 Team. Pada tahun itu juga, Rio juga berkesempatan untuk menjajal mobil F1 milik Marussia F1 Team sebanyak 79 lap ada sebuah uji coba pembalap muda F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hasil itu membawa Rio menjadi orang Indonesia pertama yang memenuhi syarat untuk mendapatkan FIA superlisence yang merupakan syarat yang wajib dimiliki calon pembalap F1.[5]

Pada tahun 2013, Rio memutuskan bergabung dengan Addax Team, namun sayangnya Rio mendapatkan hasil yang buruk dengan hanya mampu mendapat poin pada 4 balapan. Meskipun demikian, ia sempat meraih podium pertamanya dengan menempati peringkat 2 pada sprint race yang berlangsung di Silverstone, Inggris.

Kecewa akan performa mobil dan mekanik, Rio memutuskan pindah ke Caterham untuk musim 2014 setelah mencatatkan hasil yang memuaskan pada tes di Abu Dhabi.[6]. Ia berpasangan dengan Alexander Rossi dari Amerika Serikat.[7]

Di musim 2015, dia bergabung dengan tim Campos Racing.[8] Setelah mengambil podium ke 2 di Feature Race dalam seribahrain, Rio mengambil kemenangan pertama di GP2 pada Sprint Race keesokan harinya.[9] Dia meraih kemenangan kedua dalam seri sprint race Austria meskipun sayap depan mobilnya telah rusak.[10] Rio juga mendapatkan kesempatan untuk menjajal mobil F1 milik Manor pada sesi tes pasca musim yang diadakan Pirelli pada bulan Desember sebanyak 55 lap dengan catatan waktu terbaik 1:49.593 dan berada pada peringkat 15 dari 16 peserta. [11]
Formula 1[sunting | sunting sumber]

Rio Haryanto Akan Memasuki Ajang Formula 1 atau Formula Satu yang akan membela Tim Manor Marrusia Racing F1 di tahun 2016 setelah Rio Haryanto memiliki hasil terbaiknya di GP2 pada tahun 2015 dengan menempati peringkat keempat.

Rio membutuhkan dana sebesar 15 juta Euro atau senilai Rp. 226 Miliar untuk dapat mengikuti kejuaraan F1 dibawah Tim Manor Racing. Sebelumnya, PT. Pertamina yang telah mensponsori Rio di ajang GP2, berjanji akan memberikan dana sebesar 5 juta Euro. Untuk melengkapi kebutuhan dana yang juga harus berkejaran dengan deadline pelunasan ke Tim Manor Racing, Rio dan manajemennya telah meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kemenpora, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hingga mendatangi pengusaha Sandiaga Uno.

Setelah menanti keputusan panjang, pada tanggal 18 Februari 2016, Tim Manor Racing secara resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi salah satu pembalap yang akan mengikuti kejuaraan F1 musim 2016 menemani pembalap Jerman, Pascal Wehrlein[4]. Rio menjadi pembalap Indonesia pertama di ajang balap mobil paling bergensi, Formula One.
Ringkasan karier Rio Haryanto
2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet
2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik
2008 - Juara Nasional Go-kart
2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
2008 - Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
2009 - Juara Formula BMW Pacific 2009
2010 - GP3 Series: ke-5, 27 poin
2010 - F1 Test, Virgin VR-01
2015 - GP2 Series: ke-5,132 poin


Tag : Mengenal Rio Haryanto yang menjadikan Doa, Tahajud, dan Ayat Kursi sebagai senjata SUKSES menuju Arena F1 DUNIA
 
Top