GuidePedia

2
Mubalig Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia pada Jumat (15/1) di Rumah Sakit Purwakarta, Jawa Barat. Jasadnya akan dimakamkan hari ini, Sabtu (16/1).

Berdasarkan pantauan, jenazah Ali tiba di rumah duka pada Jumat malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Iringan mobil ambulans disambut dengan lantunan tahlil oleh pelayat.

Kepolisian setempat menutup Jalan Tebet Raya menuju ke arah Stasiun Tebet seiring dengan kepadatan kendaraan di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti di mana jenazah Ali bin Abdurrahman Assegaf akan disemayamkan.

Berdasarkan informasi dari WakilSekjend Persaudaraan Alumni 212 NovelBamukmin, jenazah almarhum akan disemayamkan pada Sabtu (16/1) setelah waktu Dzuhur di sebelah makam HabibMunzir AlMusawa,Kalibata.

Sementara itu, beredar video putera Ali, Ahmad Assegaf, meminta masyarakat agar tidak ikut serta ke acara pemakaman dan mendoakan dari rumah masing-masing karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kita harus mematuhi peraturan pemerintah," kata Ahmad.

Ali bin Abdurrahman diketahui sebagai salah satu guru Rizieq Shihab. Ia merupakan orang yang pertama Rizieq temui sepulang dari Mekkah 10 November 2020 lalu.

Dalam salah satu video yang beredar, tampak Ali dikunjungi Rizieq Shihab di kediamannya. Ia mengenang pertemuan terakhirnya dengan Rizieq sebelum tinggal di Makkah selama 3,5 tahun. Setelah menceritakan pertemuan tersebut, Ali diam sejenak dan menangis.

"Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Baru diusir tiga tahun setengah. Kecil itu," kata Ali.

Habub Rizieq mengunjungi kediaman Ali sebelum acara pernikahan putrinya di Petamburan. Saat itu, Ali mengaku kakinya sedang sakit.

Ali juga dikenal sebagai mubalig yang telah berdakwah di Jakarta selama berpuluh tahun. Ia mengasuh Majelis Ta'lim wal Mudzakarah Al-Afaf, Jalan Tebet Utara, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Meskipun dikenal dekat dengan Rizieq Shihab, sosok yang kerap mengkritik kalangan Nahdlatul Ulama dan berseberangan dalam jalan politik, Ali juga dihormati oleh kelompok NU.

Habib Ali bahkan pernah satu forum dengan Wiranto ketika ia masih menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM dalam acara peringatan Hari Santri Nasional yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 21 Oktober 2016 silam.

"Almarhum bersahabat baik dengan semua kalangan dan orang dengan lintas Ormas," demikian pernyataan NU sebagaimana dikutip darinu.or.id.

Dalam forum itu, ia mengingatkan kepentingan rasa aman yang ada di Indonesia. Tanpa rasa aman itu, kemakmuran hidup seseorang sia-sia belaka.

Ia lantas mengajak hadirin untuk berterima kasih kepada sosok Hasyim Asy'ari yang telah menyerukan resolusi jihad melawan agresi militer sekutu, dua bulan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.

"Kita harus berterima kasih kepada orang pertama yang memberikan kita rasa aman, yaitu KH Hasyim Asy'ari," kata Ali dalam forum tersebut. 

 Ali bin Assegaf Meninggal, Jutaan Ummat mendoakan Husunul Khotimah, Berikut Tanda-Tanda Wafat dalam Keadaan Husnul Khatimah.

1. Mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal

Rasulullah SAW bersabda,"Barang siapa yang akhir perkataannya adalah La Ilaha ilallah (Tidak ada sesembahan yang berkah disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga, " (HR. Abu Dawud No. 3116)

2. Meninggal dunia pada malam dan hari Jumat

"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari dan malam Jumat. Melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi No. 1.074)

3. Meninggal dunia dengan dahi berkeringat

"Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya." (HR. Ahmad)

4. Meninggal dunia karena wabah atau sampar
"Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim." (HR. Bukhari)

5. Meninggal dunia karena sakit perut atau berhubungan dengan perut
"Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid."(HR. Muslim)

6. Wanita yang meninggal saat melahirkan
"Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid." (HR. Ahmad)

7. Meninggal dunia dalam suatu urusan di jalan Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 169-171 yang artinya:

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."

8. Meninggal dunia karena runtuhan bangunan dan mati tenggelam
"Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah." (HR. Bukhari)

Post a Comment

  1. Semoga Allah berikan kematian yang husnul khotimah padaku, keluargaku, dan kita semua.
    Aamiin yaa Robbal'aalamiin.

    ReplyDelete
  2. Subhanalloh...semoga kita semuanya bisa husnul khotimah

    ReplyDelete

Terimkasih anda telah Mendukung Keadilan dan Kebenaran

detik59.com hadir karena Jujur itu Wajib dan Bohong itu Dosa! Berjuang untuk keadilan dan kebenaran itu Wajib, Meninggalkan medan perang melawan tirani kebohongan adalah Haram!!!

Salam Sukses
ayi.okey@gmail.com CEO www.pesantrenbisnis.com

 
Top