Saya setuju dan merekomendasikan Anda semua untuk menonton bareng Film Islami Ketika Mas Gaga Pergi di berbagai kota di Indonesia, khsususnya di bogor, tangerang, di Cilegon, bandung, serang dll... saya semalam baru menyaksikan film ini bersama beberapa sahabat saya anggota DPR RI, film yg diikemas secara modern, elegan dan gaul abisss tapi tetap penuh hikmah dan pesan yg dalam u anak kita.
Khusus film ini dr mulai penulis, sutradara, dan produsenya adalah aktivis Islam yg saya sangat kenal kebaikan dan semangat dakwahnya. (Ayi Muzayini, Pendiri Entrepreneur Academy SMP IT dan SMK IT Boarding School Unggulan Istana Mulia
“Ketika Mas Gagah Pergi The Movie” : Menginspirasi Kembali!!!
Alhamdulillah, baru selesai nonton premiere KMGP the Movie
Sebagai penikmat film terutama film Islami, kesan Saya : “menginspirasi kembali !!!”
Film genre religi tapi anak muda banget, gaul, lucu, “menyentuh” hati dan juga bicara tentang arti keluarga, bisa di tonton semua umur
KMGP the Movie cukup melebihi ekspektasi Saya tentang sosok Gita (Aquino Umar) dan Mas Gagah (Hamas Syahid)
Melebihi ekspektasi? Ya, Mungkin karena Saya generasi dakwah 90-an yang ketika membaca cerpennya di Majalah Annida Tahun 1993-an membayangkan Gita dan Mas Gagah adalah generasi tahun tersebut yang belum era gadget, belum era sosmed hehehe
KMGP the Movie di setting era sekarang, era anak muda sekarang, era gadget, secara emosi aktivis dakwah tahun 90-an masih terkoneksi tetapi bisa juga nyambung dengan era sekarang, salut deh buat yang buat scenario
Sosok Gita dan Hamas cukup “apik” diperankan oleh Aquino dan Hamas, terutama sosok Gita yang cukup mewakili “anak muda masa kini”, realitas
Sosok pemeran Mas Gagah juga diatas ekspektasi Saya; lebih ganteng dan “ikhwan banget”, penghafal Qur-an lagi….hehehe…
Karakter Gita cukup kuat mewakili karakter anak muda zaman sekarang, cuek, gaul, spontan dan apa adanya.
Salut buat pemerannya dan terutama coach dan sutradaranya
Karakter Mas Gagah juga cukup kuat, mewakili aktivis dakwah zaman 90-an dan juga aktivis era sekarang
Hijrahnya Mas Gagah jadi “ikhwan” kayaknya bisa menjadi inspirasi anak muda masa kini
Gaul, cerdas, sayang keluarga, mandiri dan bertanggung jawab diiringi dengan penguatan nilai-nilai Islam dalam dirinya dan peduli dengan orang di sekitar
Hijrah, perubahan, adalah nilai yang Saya tangkap dari film ini
Bahwa perubahan kearah yang lebih baik itu butuh motivasi kuat, butuh kesabaran, dan butuh keistiqomahan
Hijrah, perubahan kearah yang lebih baik juga ada tantangan dan ujian, butuh adaptasi dan proses, tidak instant
Dan ternyata perubahan itu dengan kesabaran dan keistiqomahan ternyata memberi dampak perubahan juga pada orang lain
Dakwah yang dilakukan Mas Gagah dakwah yang “bil hikmah”, sederhana, tidak menggurui dan “anak muda banget”
Jawaban Mas Gagah ttg jenggot di film ini juga sangat sederhana tapi lucu dan mengena hehehe….
Ada juga sosok Yudistira (Masaji) yang karakternya “anti mainstream” banget, baik bagi generasi sekarang ataupun aktivis dakwah masa kini
Dakwah bukan di Masjid atau Majelis Taklim, tapi dari bus ke bus, apa ada ya aktivis dakwah sekarang kayak begitu? Hehehe
Tapi seperti saya bilang ini film menginspirasi kembali, siapa tahu nanti ada yang terinspirasi setelah nonton film ini kemudian melakukan apa yang dilakukan Yudistira hehehe….(ngarep.com)
Selain punya “value”, film ini juga “apik” secara teknis
Pengambilan angle gambar, setting lokasi, lompatan adegan ke adegan, scenario, acting pemeran utama dan pendukung bagi Saya penikmat film cukup enak dan layak di tonton (ngga tahu deh kalo menurut pengamat film)
Konflik antara Mas Gagah dan keluarganya Saya pikir sangat mewakili generasi dakwah tahun 90-an
Bagaimana nilai-nilai Islam yang dijalani para aktivis dakwah terasa asing di rumahnya sendiri
Apalagi ada adegan resepsi pernikahan yang tamu laki-laki dan perempuannya di pisah pake hijab, tahun 90-an banget itu hehehe…
Secara dakwah, film ini mempertemukan emosi dakwah tahun 90-an dan emosi dakwah masa kini, mempertemukan emosi dua generasi
Bagi generasi dakwah 90-an ketika nonton film ini seperti memutar ingatan kembali tentang masa-masa dakwah pada saat itu
Bagi generasi dakwah masa kini ketika nonton film ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi
Dan bagi anak-anak muda yang masih Andi Lau (antara dilema dan galau) dalam menemukan jati diri dan masa depan, menonton film ini mudah-mudahan sebuah jawaban dari dilema dan kegalauan itu hehehe
KMGP the Movie adalah Film Religi, tetapi di dalamnya ada dramanya, ada kocaknya, ada “action”-nya, ada ruhiyah-nya, ada anak mudanya dan ada dakwahnya, rugi kalo ngga nonton….hehehe (satu juta penonton Insha Allah bisa)
@irfanenjo
Komunitas KAMMI SUFI (suka film)
Jangan lupa 21 Januari 2016 tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia
BERIKUT NAMA BIOSKOP DAN JADWAL TAYANG KETIKA MAS GAGAH PERGI kilik disini
Tag : Film Dahsyat Awal Tahun 2016 Ketika Mas Gagah Pergi The Movie” : Menginspirasi Kembali!
Khusus film ini dr mulai penulis, sutradara, dan produsenya adalah aktivis Islam yg saya sangat kenal kebaikan dan semangat dakwahnya. (Ayi Muzayini, Pendiri Entrepreneur Academy SMP IT dan SMK IT Boarding School Unggulan Istana Mulia
“Ketika Mas Gagah Pergi The Movie” : Menginspirasi Kembali!!!
Alhamdulillah, baru selesai nonton premiere KMGP the Movie
Sebagai penikmat film terutama film Islami, kesan Saya : “menginspirasi kembali !!!”
Film genre religi tapi anak muda banget, gaul, lucu, “menyentuh” hati dan juga bicara tentang arti keluarga, bisa di tonton semua umur
KMGP the Movie cukup melebihi ekspektasi Saya tentang sosok Gita (Aquino Umar) dan Mas Gagah (Hamas Syahid)
Melebihi ekspektasi? Ya, Mungkin karena Saya generasi dakwah 90-an yang ketika membaca cerpennya di Majalah Annida Tahun 1993-an membayangkan Gita dan Mas Gagah adalah generasi tahun tersebut yang belum era gadget, belum era sosmed hehehe
KMGP the Movie di setting era sekarang, era anak muda sekarang, era gadget, secara emosi aktivis dakwah tahun 90-an masih terkoneksi tetapi bisa juga nyambung dengan era sekarang, salut deh buat yang buat scenario
Sosok Gita dan Hamas cukup “apik” diperankan oleh Aquino dan Hamas, terutama sosok Gita yang cukup mewakili “anak muda masa kini”, realitas
Sosok pemeran Mas Gagah juga diatas ekspektasi Saya; lebih ganteng dan “ikhwan banget”, penghafal Qur-an lagi….hehehe…
Karakter Gita cukup kuat mewakili karakter anak muda zaman sekarang, cuek, gaul, spontan dan apa adanya.
Salut buat pemerannya dan terutama coach dan sutradaranya
Karakter Mas Gagah juga cukup kuat, mewakili aktivis dakwah zaman 90-an dan juga aktivis era sekarang
Hijrahnya Mas Gagah jadi “ikhwan” kayaknya bisa menjadi inspirasi anak muda masa kini
Gaul, cerdas, sayang keluarga, mandiri dan bertanggung jawab diiringi dengan penguatan nilai-nilai Islam dalam dirinya dan peduli dengan orang di sekitar
Hijrah, perubahan, adalah nilai yang Saya tangkap dari film ini
Bahwa perubahan kearah yang lebih baik itu butuh motivasi kuat, butuh kesabaran, dan butuh keistiqomahan
Hijrah, perubahan kearah yang lebih baik juga ada tantangan dan ujian, butuh adaptasi dan proses, tidak instant
Dan ternyata perubahan itu dengan kesabaran dan keistiqomahan ternyata memberi dampak perubahan juga pada orang lain
Dakwah yang dilakukan Mas Gagah dakwah yang “bil hikmah”, sederhana, tidak menggurui dan “anak muda banget”
Jawaban Mas Gagah ttg jenggot di film ini juga sangat sederhana tapi lucu dan mengena hehehe….
Ada juga sosok Yudistira (Masaji) yang karakternya “anti mainstream” banget, baik bagi generasi sekarang ataupun aktivis dakwah masa kini
Dakwah bukan di Masjid atau Majelis Taklim, tapi dari bus ke bus, apa ada ya aktivis dakwah sekarang kayak begitu? Hehehe
Tapi seperti saya bilang ini film menginspirasi kembali, siapa tahu nanti ada yang terinspirasi setelah nonton film ini kemudian melakukan apa yang dilakukan Yudistira hehehe….(ngarep.com)
Selain punya “value”, film ini juga “apik” secara teknis
Pengambilan angle gambar, setting lokasi, lompatan adegan ke adegan, scenario, acting pemeran utama dan pendukung bagi Saya penikmat film cukup enak dan layak di tonton (ngga tahu deh kalo menurut pengamat film)
Konflik antara Mas Gagah dan keluarganya Saya pikir sangat mewakili generasi dakwah tahun 90-an
Bagaimana nilai-nilai Islam yang dijalani para aktivis dakwah terasa asing di rumahnya sendiri
Apalagi ada adegan resepsi pernikahan yang tamu laki-laki dan perempuannya di pisah pake hijab, tahun 90-an banget itu hehehe…
Secara dakwah, film ini mempertemukan emosi dakwah tahun 90-an dan emosi dakwah masa kini, mempertemukan emosi dua generasi
Bagi generasi dakwah 90-an ketika nonton film ini seperti memutar ingatan kembali tentang masa-masa dakwah pada saat itu
Bagi generasi dakwah masa kini ketika nonton film ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi
Dan bagi anak-anak muda yang masih Andi Lau (antara dilema dan galau) dalam menemukan jati diri dan masa depan, menonton film ini mudah-mudahan sebuah jawaban dari dilema dan kegalauan itu hehehe
KMGP the Movie adalah Film Religi, tetapi di dalamnya ada dramanya, ada kocaknya, ada “action”-nya, ada ruhiyah-nya, ada anak mudanya dan ada dakwahnya, rugi kalo ngga nonton….hehehe (satu juta penonton Insha Allah bisa)
@irfanenjo
Komunitas KAMMI SUFI (suka film)
Jangan lupa 21 Januari 2016 tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia
BERIKUT NAMA BIOSKOP DAN JADWAL TAYANG KETIKA MAS GAGAH PERGI kilik disini
Tag : Film Dahsyat Awal Tahun 2016 Ketika Mas Gagah Pergi The Movie” : Menginspirasi Kembali!