GuidePedia

0

Kairo.  Ikatan mahasiswa Al-Azhar menolak keterangan pers Grand Syeikh berkaitan dengan jatuhnya ratusan korban jiwa dan ribuan korban luka-luka akibat tindakan represif pemerintah kudeta.

Menanggapi keterangan pers tersebut, ikatan mahasiswa menuntut beliau mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini disampaikan dalam sebuah siaran pers mereka. Penggantinya nanti diharapkan bisa memimpin fungsi-fungsi Al-Azhar, dan menjaga kewibaannya dalam mengemban amanah dakwah sepanjang masa. Seorang syeikh yang bisa melarang dijadikannya atap-atap gedung Al-Azhar sebagai tempat aksi sniper membantai para demonstran damai.

Seperti diketahui, setelah Grand Syeikh menyetujui ajakan demonstrasi besar-besaran untuk memberi mandat pembasmian apa yang mereka sebut teroris, kini gedung-gedung Universitas Al-Azhar di Nasr City dijadikan menara penembakan para demonstran.

Dalam keterangan mereka, ada tiga mahasiswa Al-Azhar yang turut menjadi korban jiwa. Mereka adalah Muhammad Gamal Al-Bahi (tingkat 3 fakultas perdagangan), Ahmad Ismail (tingkat 1 fakultas perdagangan) dan Islam Muhammad Zamrani (tingkat akhir fakultas teknik). Selain mereka, ada juga seorang dosen fakultas syariah dan perundangan, Ahmad Bahgat ‘Assaf. Mereka menanyakan, apakah ini Islam yang dianut Grand Syeikh, membolehkan anak didiknya dibunuhi dari atas gedung-gedung perkuliahannya? (msa/sbb/dkw)

Post a Comment

Terimkasih anda telah Mendukung Keadilan dan Kebenaran

detik59.com hadir karena Jujur itu Wajib dan Bohong itu Dosa! Berjuang untuk keadilan dan kebenaran itu Wajib, Meninggalkan medan perang melawan tirani kebohongan adalah Haram!!!

Salam Sukses
ayi.okey@gmail.com CEO www.pesantrenbisnis.com

 
Top