JAKARTA - Sejumlah organisasi buruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
tergabung dalam Gerakan Bersama (Geber) Pekerja BUMN mengancam akan
melakukan mogok kerja massal di seluruh perusahaan BUMN.
Pemogokan kerja itu dilakukan sebagai bentuk sikap buruh atas kebijakan
pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Ais, Koordinator Geber BUMN mengatakan, sebanyak 40 serikat pekerja yang
tergabung dalam Geber BUMN menyatakan sikap bersama dengan tegas
menolak kenaikan harga BBM yang dinilai akan semakin memiskinkan kaum
buruh.
Geber BUMN merupakan organisasi pekerja BUMN yang terdiri dari 1
konfederasi dan 6 federasi serikat pekerja, yaitu KASBI, OPSI, BUMN
BERSATU, BUMN STRATEGIS, SPSI LEM (FKK PT DI), PPMI dan FSPMI.
Judy Winarno, Koordinator Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FSPMI), menegaskan, saat ini kesejahteraan buruh di Indonesia masih
sangat. Kondisi itu bisa dilihat dari upah buruh yang masih minimum ,
bahkan masih ada yang menerima penghasilan bulanan di bawah upah minimum
"Jadi, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, maka buruh akan “jatuh” ke
dalam jurang kemiskinan yang semakin dalam," ujar Judy, Jumat,
(14/6/2013).
Maruli Tua Rajagukguk, Kuasa Hukum Geber BUMN dari LBH Jakarta,
menambahkan, untuk mengatasi persoalan BBM, pemerintah seharusnya
kreatif dan memiliki kemauan politik yang kuat untuk mengambil solusi
yang tidak merugikan rakyat, terutama kaum buruh.
Itu misalnya, kata Maruli, pemerintah mengambil kebijakan untuk
mengalihkan pemanfaatan BBM ke energi alternatif seperti gas dan
batubara. Langkah itu harus diiringi pula dengan kesiapan pembangunan
infrastrukturnya atau penerapan program efisiensi biaya produksi. "Bukan
menaikkan harga BBM bersubsidi," ujar Maruli.
Menurut Maruli, bila Pemerintah tetap menaikkan harga BBM pada Juni ini,
maka kebijakan pemerintah tersebut akan memicu kenaikan harga kebutuhan
pokok, ongkos transportasi, dan sangat potensial menambah jumlah rakyat
miskin serta angka pengangguran di Indonesia. Beban Hidup akan semakin
berat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah akibat kenaikan harga BBM
tersebut.
Nining Elitos dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI),
menimpali, pemerintah harus segera membatalkan rencana menaikkan harga
BBM. Bila pemerintah tetap keukeuh pada keputusannya tersebut, lanjut
Nining, Geber BUMN beserta seluruh elemen buruh akan mewujudkan
ancamannya dengan melakukan pemogokan kerja di seluruh perusahaan pelat
merah di Indonesia. (Adhitya Himawan) .*sumber KOMPAS.com