Berikut adalah Serial Panduan Sukses & Bahagia dari Buku Nur (Khodijah) hayati Pendiri Asosiasi Pengusaha Wanita Mandiri Indonesia (APWMI). Part 5
Sungguh tiada yang mustahil bagi Alloh SWT, jika Sang Maha Baik sudah berkehendak maka apapun bisa terjadi. Demikian juga yang dirasakan Nur yang sukses merintis Lembaga Pendidikan Ketererampilan (LPK) bidang Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana yang nyaris 100% Gratis di Wilayah Kota-Kabupaten Bogor dan Wilayah sekitarnya. Namun bukan hanya itu, Nur telah Sukses Mendirikan, membina serta membesarkan Asosiasi Pengusaha Wanita Mandiri Indonesia (APWMI) yang rata rata anggotanya adalah mantan Korban kekerasan Rumah Tangga dan Korban Putus Hubungan Kerja.
Nah Apa sih rahasia Nur dalam kariernya ? Ternyata Nur sangat yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah atas kehendak Alloh SWT, maka setiap hamaba Alloh wajib berserah diri secara total hanya kepada sang pemilik Kehidupan.
Sungguh Maha Benar Firman Alloh yang artinya : “Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”(QS.Al-Ankabut 69)
Menurut Nur, bahwa Manusia hanya berencana dan berusaha, akan tetapi hanya Allah yang akan menentukan segalanya. Walau manusia pada umunya pasti menginginkan agar hidup sekses, bahagia, berkecukupan dalam segala hal. Namun kita harus yakin bahwa segalanya diatas kehendak yang Maha Kuasa dan Maha Kasih. Baik atau buruknya ketentuan Alloh, kita harus ridho dan tawakal pada Alloh SWT.
Firman Alloh SWT : “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.S Al-Isra: 30).
Apa yang dimaksud dengan Tawakal ?
Mengapa Nur bercita cita menjadi Muzakki untuk sebanyak banyaknya orang ? Karena sesungguhnya seorang hamba yang beriman kepada Allah Ta’ala, dalam usahanya mencari rezeki, tentu dia tidak hanya mentargetkan jumlah keuntungan materi yang besar dan berlipat ganda, tapi lebih dari itu, keberkahan dari rezeki tersebut untuk memudahkannya memanfaatkan rezeki tersebut di jalan yang benar, yaitu menjadi Muzakki dan Ahli Sedekah.
Berdasarkan ini semua, maka merealisasikan tawakal yang hakiki sama sekali tidak bertentangan dengan usaha mencari rezeki yang halal, bahkan ketidakmauan melakukan usaha yang halal merupakan pelanggaran terhadap syariat Allah Ta’ala, yang ini justru menyebabkan rusaknya tawakal seseorang kepada Allah.
Sabda Baginda Nabi SAW : “Seandainya kalian bertawakal pada Allah dengan tawakal yang sebenarnya, maka sungguh Dia akan melimpahkan rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia melimpahkan rezeki kepada burung yang pergi (mencari makan) di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang”[ HR Ahmad].
Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali waktu petang dalam keadaan perutnya telah penuh (kenyang). Namun, melakukan usaha (sebab) bukanlah ini yang mendatangkan rezeki (dengan sendirinya), karena yang melimpahkan rezeki adalah Allah Ta’ala (semata).
Nur mengingatkan bahwa tawakal (yang sebenarnya) bukanlah berarti bermalas-malasan dan enggan melakukan usaha (untuk mendapatkan rezeki), bahkan (tawakal yang benar) harus dengan melakukan (berbagai) macam sebab (yang dihalalkan untuk mendapatkan rezeki).
Maka berusahalah dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan kebaikan-kebaikan lainnya, tapi jangan lupa untuk menyandarkan hati kita kepada Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu, bukan kepada usaha yang kita lakukan.
Alloh berfirman yang Artinya : “Sesungguhnya apapun keadaan-Nya apabila Dia (Alloh) menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (QS.Yasin:82)
Menurut Nur tidak ada kesuksesan manusia kecuali atas kehendak Alloh SWT, Maka dengan modal niat yang tulus untuk mencari ridho Alloh, ikhtiar maksimal dan selalu pasrah menyerahkan hasilnya secara total kepada Alloh, maka kita akan mendapat hasil yang sangat luar biasa.
Demikianlah yang didapat Nur selama ini, ia mendapatkan berkah bukan hanya bertumbuhnya anggota Asosiasi Pengusaha Wanita Mandiri Indonesia (APWMI) sampai dengan 10.000 anggota dan terwujudhnya lebih dari 40 LPK hampir disetiap kecamatan di Bogor Raya dalam 5 tahunan, namun Nur mendapat bonus berbagai kemudahan, kesehatan, dan kebahagian dari Alloh SWT, salah satu yang selalu ia syukuri adalah mendapat bonus omset Miliyaran dari LPK dan UMKM yang selama ini dirintisnya.
Sungguh Maha Benar Firman Alloh yang artinya : “Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”(QS.Al-Ankabut 69)
Menurut Nur, bahwa Manusia hanya berencana dan berusaha, akan tetapi hanya Allah yang akan menentukan segalanya. Walau manusia pada umunya pasti menginginkan agar hidup sekses, bahagia, berkecukupan dalam segala hal. Namun kita harus yakin bahwa segalanya diatas kehendak yang Maha Kuasa dan Maha Kasih. Baik atau buruknya ketentuan Alloh, kita harus ridho dan tawakal pada Alloh SWT.
Firman Alloh SWT : “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.S Al-Isra: 30).
Apa yang dimaksud dengan Tawakal ?
Tawakal yang difahami Nur adalah tawakal yang merupakan bagian dan rangkaian dari usaha manusia yang tidak bisa dipisahkan antara keduanya, bahkan tawakal adalah usaha yang paling utama untuk meraih keberhasilan.
Hal ini dikutip oleh imam Ibnu Rajab dalam kitab “Jaami’ul ‘uluumi wal hikam” beliau berkata: “Cukuplah bagimu untuk melakukan tawassul kepada Allah adalah dengan Dia mengetahui (adanya) tawakal yang benar kepada-Nya dalam hatimu, berapa banyak hamba-Nya yang memasrahkan urusannya kepada-Nya, maka Diapun mencukupi (semua) keperluan hamba tersebut”
Firman Alloh yang artinya : “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).
Nur percaya kepada keesaan dan kekuasaan Allah, bahwa dengan menyerahkan (semua) urusan kepada-Nya, maka Dia Alloh yang akan mencukupi (segala) keperluan kita semuanya.
Rosululloh SAW Bersabda : “Barangsiapa yang ketika keluar rumah membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)?”. [ HR Abu Dawud].
Untuk itu mari kita bertawakal yang benar, Karena tawakal adalah sebab utama sukses usaha seorang hamba, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, bahkan sebab kemudahan dari Allah Ta’ala bagi hamba tersebut untuk meraih segala kebaikan dan perlindungan dari segala keburukan.
Firman Alloh yang artinya : “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).
Nur percaya kepada keesaan dan kekuasaan Allah, bahwa dengan menyerahkan (semua) urusan kepada-Nya, maka Dia Alloh yang akan mencukupi (segala) keperluan kita semuanya.
Rosululloh SAW Bersabda : “Barangsiapa yang ketika keluar rumah membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)?”. [ HR Abu Dawud].
Untuk itu mari kita bertawakal yang benar, Karena tawakal adalah sebab utama sukses usaha seorang hamba, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, bahkan sebab kemudahan dari Allah Ta’ala bagi hamba tersebut untuk meraih segala kebaikan dan perlindungan dari segala keburukan.
Mengapa Tawakal bisa Mendatangkan Rezeki dan Menghindarkan Musibah ?
Sudah merupakan janji Alloh, orang yang bertawakal secara total akan diberi petunjuk jalan yang benar dan lurus, diberi kecukupan dalam semua urusan dunia dan akhirat, serta dijaga dan dilindungi dari segala keburukan dan kejelekan, dari setan atau yang lainnya.
Imam Ibnul Qayyim berkata dalam Kitab “Bada-i’ul fawa-id” : “Tawakkal kepada Allah adalah termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi diri seorang hamba dari gangguan, kezhaliman dan permusuhan orang lain yang tidak mampu dihadapinya sendiri. Allah akan memberikan kecukupan kepada orang yang bertawakkal kepada-Nya. Barangsiapa yang telah diberi kecukupan dan dijaga oleh Allah Ta’ala maka tidak ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa mencelakakannya. Bahkan dia tidak akan ditimpa kesusahan kecuali sesuatu yang mesti (dirasakan oleh semua makhluk), seperti panas, dingin, lapar dan dahaga. Adapun gangguan yang diinginkan musuhnya maka selamanya tidak akan menimpanya. Maka (jelas sekali) perbedaan antara gangguan yang secara kasat mata menyakitinya, meskipun pada hakikatnya merupakan kebaikan baginya (untuk menghapuskan dosa-dosanya) dan untuk menundukkan nafsunya, dan gangguan (dari musuh-musuhnya) yang dihilangkan darinya”.
Tawakal Total, Jangan Minta Kaya, tapi mintalah kepada Alloh menjadi Muzakki
Imam Ibnul Qayyim berkata dalam Kitab “Bada-i’ul fawa-id” : “Tawakkal kepada Allah adalah termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi diri seorang hamba dari gangguan, kezhaliman dan permusuhan orang lain yang tidak mampu dihadapinya sendiri. Allah akan memberikan kecukupan kepada orang yang bertawakkal kepada-Nya. Barangsiapa yang telah diberi kecukupan dan dijaga oleh Allah Ta’ala maka tidak ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa mencelakakannya. Bahkan dia tidak akan ditimpa kesusahan kecuali sesuatu yang mesti (dirasakan oleh semua makhluk), seperti panas, dingin, lapar dan dahaga. Adapun gangguan yang diinginkan musuhnya maka selamanya tidak akan menimpanya. Maka (jelas sekali) perbedaan antara gangguan yang secara kasat mata menyakitinya, meskipun pada hakikatnya merupakan kebaikan baginya (untuk menghapuskan dosa-dosanya) dan untuk menundukkan nafsunya, dan gangguan (dari musuh-musuhnya) yang dihilangkan darinya”.
Tawakal Total, Jangan Minta Kaya, tapi mintalah kepada Alloh menjadi Muzakki
Mengapa Nur bercita cita menjadi Muzakki untuk sebanyak banyaknya orang ? Karena sesungguhnya seorang hamba yang beriman kepada Allah Ta’ala, dalam usahanya mencari rezeki, tentu dia tidak hanya mentargetkan jumlah keuntungan materi yang besar dan berlipat ganda, tapi lebih dari itu, keberkahan dari rezeki tersebut untuk memudahkannya memanfaatkan rezeki tersebut di jalan yang benar, yaitu menjadi Muzakki dan Ahli Sedekah.
Kekayaan, Kesuksesan dan Kebahagian sesungguhnya hanya bisa dicapai dengan taufik dan kemudahan dari Allah Ta’ala. Maka tentu ini semua tidak mungkin terwujud tanpa adanya tawakal yang benar dalam hati seorang hamba.
Berdasarkan ini semua, maka merealisasikan tawakal yang hakiki sama sekali tidak bertentangan dengan usaha mencari rezeki yang halal, bahkan ketidakmauan melakukan usaha yang halal merupakan pelanggaran terhadap syariat Allah Ta’ala, yang ini justru menyebabkan rusaknya tawakal seseorang kepada Allah.
Sabda Baginda Nabi SAW : “Seandainya kalian bertawakal pada Allah dengan tawakal yang sebenarnya, maka sungguh Dia akan melimpahkan rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia melimpahkan rezeki kepada burung yang pergi (mencari makan) di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang”[ HR Ahmad].
Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali waktu petang dalam keadaan perutnya telah penuh (kenyang). Namun, melakukan usaha (sebab) bukanlah ini yang mendatangkan rezeki (dengan sendirinya), karena yang melimpahkan rezeki adalah Allah Ta’ala (semata).
Nur mengingatkan bahwa tawakal (yang sebenarnya) bukanlah berarti bermalas-malasan dan enggan melakukan usaha (untuk mendapatkan rezeki), bahkan (tawakal yang benar) harus dengan melakukan (berbagai) macam sebab (yang dihalalkan untuk mendapatkan rezeki).
Maka berusahalah dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan kebaikan-kebaikan lainnya, tapi jangan lupa untuk menyandarkan hati kita kepada Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu, bukan kepada usaha yang kita lakukan.
Mau Sukses dan Bahagia ? Ayo kita ikhtiar maksimal dan tawakal total kepada Alloh SWT. Mau ?