GuidePedia

0
Berikut adalah Pembuktian Teori Einstein, Ini 7 Fakta Seputar Gelombang Gravitasi

Alam semesta (ilustrasi).

Tim ilmuwan fisika internasional mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi fenomena yang disebut gelombang gravitasi untuk pertama kalinya. Rumor yang beredar bahwa penemuan ini layak diganjar hadiah nobel di bidang fisika karena memberikan cara baru bagaimana ilmuwan mempelajari alam semesta kita.

Gelombang gravitasi merupakan riak di alam semesta. Para ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi menggunakan advanced laser interferometer gravitational wave observatory (LIGO). Dilansir dariBussiness Insider, bukan hal yang mudah bagi ilmuwan dalam menemukan gelombang ini. Para ilmuwan dipaksa memeriksa beberapa fakta yang masih membingungkan terkait penemuan terbaru ini. Berikut ini beberaoa fakta-faktanya:

Ketika Fisikawan Menangkap Suara Semesta

1. Gelombang gravitasi pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein 100 tahun lalu. Butuh waktu panjang bagi para ilmuwan untuk mengonfirmasi teori ini.

2. Para ilmuwan menduga bahwa dua penggabungan lubang hitam memancarkan lebih banyak energi dalam bentuk gelombang gravitasi dalam beberapa menit terakhir sebelum keduanya bertabrakan dari bintang tunggal dan memancar selama miliar tahun.

3. Gelombang gravitasi memperluas struktur ruang waktu namun hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Instrumen LIGO dirancang mendeteksi distorsi yang 1 juta kali lebih kecil dibandingkan diameter atom hidrogen.

4. Gelombang gravitasi memungkinkan ilmuwan mendeteksi pertama kalinya ketika dua lubang hitam berbenturan. Sinyal yang ditemkan baha tabrakan dua lubang hitam tersebut menghasilkan energi yang 50 kali lebih besar dibandingkan semua kekuatan bintang jika disatukan di alam semesta.

5. Bukan hanya lubang hitam yang memancarkan gelombang gravitasi. Matahari dan bumi juga memancarkan gelombang gravitasi. Namun, gelombang gravitasi matahari dan bumi 100 miliar kali lebih kecil dibandingkan gelombang yang dihasilkan dari penggabungan dua lubang hitam. Alhasil, menjadi mustahil mendeteksi gelombang di bumi atau matahari menggunakan teknologi yang ada saat ini.

6. Para lmuwan memperkirakan dua lubang hitam menyatu di suatu tempat di alam semesta setiap 15 menit. Artinya, nanti akan semakin banyak banyak gelombang gravitasi yang bisa dideteksi.

7. Sebelum gelombang gravitasi pertama dideteksi, ilmuwan tidak memiliki cara apahak lubang hitam bisa bergabung. Jadi, penemuan ini tidak hanya mengonfirmasi prediksi Einstein, namun juga memunculkan perilaku baru dalam kosmos yang belum diketahui sebelumnya.

Setelah mencari selama 100 tahun, tim fisikawan internasional akhirnya berhasil mengonfirmasi keberadaan gravitasi Einstein. Penemuan ini menandai terobosan di bidang astrofisika terbesar abad lalu. Penemuan ini adalah sebuah pertanda baik sebab bisa membuka cara pandang mengenai alam semesta.

Sinyal gelombang gravitasi terdeteksi oleh fisikawan di observatorium LIGO pada 14 September tahun lalu. Pengumuman bersejarah ini baru saja diumumkan pagi ini, Jumat (12/2). Para ahli mengatakan temuan ini berpotensi diganjar hadiah Nobel bagi penemunya. Gelombang gravitasi menarik karena merupakan buah dari teori relativitas Einstein yang harus dikonfirmasi. Dengan gelombang ini membantu ilmuwan memahami bagaimana alam semesta terbentuk.

Menurut teori Einstein, ketika peristiwa besar terjadi seperti penggabungan dua lubang hitam, atau bintang yang meledak bisa terdeteksi sebagai sebuah gelombang gravitasi. Ini sama seperti jika seseoramg menjatuhkan batu ke dalam sebuah kolam. "Gelombang gravitasi mirip seperti gelombang suara yang merambat melalui ruang angkasa pada kecepatan cahaya," kata peneliti gravitasi David Blair, dari University of Western Australia.

Lalu, apa artinya penemuan gelombang gravitasi? Sama seperti terobosan yang dilakukan dengan berbagai penemuan seperti sinar X, gelombang radio. Dengan penemuan gelombang gravitasi, ilmuwan nantinya memiliki cara pandang baru untuk memahami alam semesta.

Ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi dengan LIGO, laser interferometer gravitational wave observatory. Laboratorium LIGO bekerja dengan memantulkan laser secara bolak balik di dalam dua pipa sepanjang 4 km. Percobaan ini memungkinkan ilmuwan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dalam ruang dan waktu.

Pada 14 September 2015 lalu, mereka mendeteksi perubahan yang relatif besar dari tempat mereka meneliti di laboratorium Livingston di Lousiana dengan apa yang disebut sinyal 'blip' dalam sistem. Sekitar 7 milidetik kemudian, mereka mendeteksi 'blip' yang sama dengan laboratorium mereka di Hanford, Washington yang berjarak 4.000 km jauhnya. 'Blip' yang sama ini disebabkan oleh gelombang gravitasi yang melewati di bumi.

Selama itu, sejak buan September peneliti mempelajari sinyal ini untuk melihat apakah mungkin sinyal tersebut disebabkan oleh hal lain. Namun, peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa sinyal 'blip' tersebut disebabkan oleh gelombang gravitasi. Penemuan ini memiliki statistik yang signifikan dari 5,1 sigma. Artinya, hanya ada 1 dari 6 juta kemungkinan yang hasilnya adalah kebetulan. Bahkan, sinyal ini hampir sesuai dengan apa yang diprediksikan para ilmuwan berdasarkan teori Einstein.

Dari mana gelombang gravitasi ini berasal? Para ahli fisika mengatakan gelombang gravitasi ini mampu digunakan untuk melacak penggabungan dua lubang hitam di sekitar 1,3 miliar tahun yang lalu. Namun, temuan ini hanyalah awal dari gelombang gravitasi. Obervaorium akan kerus melakukan penelitian dan mendeteksi radiasi gravitasi dengan lebih sensitif dalam lima tahun ke depan. Sama seperti gelombang radio yang bisa digunakan untuk mendeteksi sejarah alam semesta, ilmuwan nanti bisa melakukan hal yang sama dengan gelombang gavitasi. Penelitian ini dipublikasikan dalam Physical Review Letters.


Tim fisikawan berhasil mendengar dan merekam kicauan dari alam semesta yang berasal dari peristiwa bersatunya dua lubang hitam.

Ahli kosmologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tak terlibat penelitian, Premana W Premadi, mengungkapkan, terdengarnya kicauan alam semesta ini menunjukkan bahwa alam tak hanya punya gelombang elektromagnetik saja.

"Ada gelombang gravitasi yang juga bisa menjadi kurir informasi (dari alam semesta untuk manusia)," ungkapnya ketika dihubungiKompas.com pada Kamis (11/2/2015).

Gelombang gravitasi sendiri merupakan gelombang misterius yang dihasilkan oleh peristiwa bersatunya dua bintang netron, dua lubang hitam, maupun lubang hitam dan bintang netron.

Keberadaan gelombang itu diprediksi dalam Teori Relativitas Umum Albert Einstein pada 1916. Hingga 100 tahun kemudian, keberadaannya masih misteri. Baru pada Kamis kemarin, keberadaannya terkonfirmasi.

Seumber REPUBLIKA.CO.ID,

Kisah Penemuan

Penemuan kicauan semesta itu diumumkan dengan penuh kegembiraan di sebuah konferensi pers di Washington, Amerika Serikat, kemarin.

"Kami mendeteksi gelombang gravitasi. Inilah pertama kalinya alam semesta bicara kepada kita dengan gelombang gravitasi," kata David Reitze, Direktur Eksekutif Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) kepada Nature, Kamis.

LIGO merupakan dua fasilitas riset yang terletak di Washington dan Lousiana. Keduanya terhubung oleh pipa kecil hampa udara sepanjang 4 kilometer. Fasilitas itulah yang menangkap adanya kicauan alam semesta.

Meski disebut kicauan, gelombang gravitasi sama sekali bukan gelombang suara. Gelombang gravitasi sejatinya tak bisa didengar manusia dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan gelombang suara.

Gelombang gravitasi yang ditemukan disebut kicauan karena ketika diolah sedemikian rupa oleh ilmuwan, suaranya terdengar seperti kicau burung.

Marco Drago dari Max Planck Institute for Gravitational Physics adalah orang pertama yang mengetahui adanya kicauan itu.

Drago menjumpai kicauan sebagai lonjakan frekuensi gelombang, dari normalnya 35 Hertz lalu memuncak menjadi 250 Hertz dan tiba-tiba saja turun lagi.

Informasi keanehan yang dijumpai Drago segera disadari oleh bosnya, Bruce Allen. Sang pimpinan kemudian meyakini bahwa keanehan itu memang petunjuk adanya gelombang gravitasi.

Analisis kemudian mengonfirmasi bahwa yang terdeteksi memang gelombang gravitasi. Sumber gelombang adalah persatuan dua lubang hitam yang berjarak 1,3 miliar tahun cahaya dari bumi.

Satu lubang hitam memiliki massa 36 kali matahari sementara lainnya 29 kali. Ketika bergabung, massanya menjadi 62 kali matahari.


Gelombang gravitasi

Dalam fisika, gelombang gravitasi adalah riak dalam lengkung ruang-waktu yang bergerak dalam bentuk gelombang menjauhi sumbernya. Keberadaan gelombang ini diprediksi pada tahun 1916[1][2] oleh Albert Einstein sebagai dasar teori relativitas umumyang dipaparkannya.[3][4] Gelombang gravitasi mengangkut energi dalam bentuk radiasi gravitasi. Gelombang ini terbentuk akibatinvariansi Lorentz dalam relativitas umum yang menjelaskan bahwa segala pergerakan interaksi fisik dibatasi oleh kecepatan cahaya. Sebaliknya, gelombang gravitasi tidak dapat terbentuk dalam teori gravitasi Newton yang menyatakan bahwa interaksi fisik bergerak dengan kecepatan tak hingga. Sebelum gelombang ini terdeteksi, sudah ada bukti-bukti tak langsung mengenai keberadaannya. Misalnya, pengukuran sistem biner Hulse–Taylor menunjukkan bahwa gelombang gravitasi bukan sekadar hipotesis. Gelombang gravitasi yang dapat terdeteksi diduga berasal dari sistem bintang biner yang terdiri atas katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam.

Pada tahun 2016, beberapa pendeteksi gelombang gravitasi sedang dibangun atau sudah beroperasi. Salah satu di antaranya adalah Advanced LIGO yang beroperasi bulan September 2015.[5] Bulan Februari 2016, tim Advanced LIGO mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi gelombang gravitasi dari proses menyatunya lubang hitam
Baca: Kicauan Jagat Raya Bukti Gelombang Gravitasi, Apa dan Bagaimana Menemukannya?

Awal Baru Fisika

Penemuan gelombang gravitasi ini dipandang sebagai penemuan terbesar kedua dalam fisika setelah penemuan Higgs Boson pada tahun 2012 lalu.

Penemuan ini setara dengan penemuan struktur DNA setengah abad lalu dan dinilai akan mengubah serta membuka peluang baru dalam kajian fisika.

Fisikawan Stephen Hawking seperti dikutip BBC mengatakan, "Penemuan gelombang gravitasi memberikan cara baru untuk melihat alam semesta. Keberhasilan mendeteksinya berpotensi memicu revolusi dalam astronomi."

Hawking menuturkan, penemuan ini mencetak tiga rekor sekaligus. Pertama, penemuan gelombang gravitasi dari lubang hitam secara langsung.

Penemuan ini juga menandai kali pertama penemuan sistem lubang hitam ganda serta kali pertama deteksi persatuan dua lubang hitam.

Premana menuturkan, peran gelombang gravitasi sebagai kurir informasi besar. "Krusial untuk pengamatan alam semesta dini, periode inflasi," katanya.

Periode inflasi merujuk pada masa 10^-36 detik setelah Big Bang hingga 10^-33, saat alam semesta mengembang dengan sangat cepat. Gelombang gravitasi memungkinkan manusia mengintip awal semesta.

Editor : Yunanto Wiji Utomo

Post a Comment

Terimkasih anda telah Mendukung Keadilan dan Kebenaran

detik59.com hadir karena Jujur itu Wajib dan Bohong itu Dosa! Berjuang untuk keadilan dan kebenaran itu Wajib, Meninggalkan medan perang melawan tirani kebohongan adalah Haram!!!

Salam Sukses
ayi.okey@gmail.com CEO www.pesantrenbisnis.com

 
Top