GuidePedia

0

Apakah anda ingin Menyelami Rahasia Sukses dari Profil Muchtar Riady si Manusia Ide ?


Kita diajarkan Rosul kita u belajar sd liang lahat dan belajar sampai negeri China, faktanya banyak dr mereka pekrja keras, pekerja tuntas dan pengusaha sukses, hampir semua yg kita makan, kita lihat, kita pakai dan kita injak adalah mede in China...

Kaya itu akibat, kuncinya ada pada cara dan prosesnya, Saya bermimpi ada manusia Unggul yg jd teladan mulia di negeri ini. Jika Dr.Mochtar Riady sdh mampu mencetak jutaan pengusaha dari lembaga pendidikannya dan mewariskan jutaan dollar u generasinya dari LIPPO Groups, mampu mnyelematkan Bank BCA dr keterpurukannya, maka seharuanya kita org yg mengaku beriman kpd Dzat yg Maha Kaya semestinya lebih berhak u jadi manusia lebih unggul dan bermanfaat u ummat dan bangsa ini dg karya nyata kita.

Mochtar Riady, pendiri Lippo Group yang baru saja dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes meluncurkan buku otobiografi berjudul “Manusia Ide”. Buku ini mengisahkan perjalanan hidupnya selama 87 tahun, saat melewati masa-masa sulit hingga mencapai sukses sekarang.
“Yang ingin saya sampaikan adalah, saya dilahirkan dan dibesarkan di Malang. Namun nasib saya tidak malang. Kenapa tidak malang? Karena saya berani memikirkan hal-hal yang besar. Kalau kita berani memikirkan hal yang besar dan berjuang untuk itu, maka kita akan berhasil,” kata Mochtar dalam acara Peluncuran Buku Manusia Ide di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (26/1).

Bila kita membaca buku ini, ada tiga pesan tersirat yang ingin disampaikannya. Yaitu, diperlukan keberanian untuk mendobrak sesuatu, banyak membaca buku supaya mempunyai visi yang tepat dan bekerja secara jujur dengan tidak tergoda dengan suap-menyuap.

“Pesan saya kepada generasi muda adalah, saya ingin mengajak generasi muda supaya mempunyai hati yang besar, keberanian untuk mendobrak. Salah satunya, ketika saya pergi dari Kota Malang ke Jakarta tanpa modal. Saya hanya berani. Buktinya saya bisa ke Jakarta, lalu langsung berani ke Hongkong dan ke New York untuk buka cabang. Jadi bukan soal uang, tapi soal ide dan berani,” tegasnya.

Pendiri Sekolah Pelita Harapan ini mengaku sangat dekat ayahnya. Justru sang ayah yang mendekatkan dia dengan kegemaran membaca buku dengan topik-topik cukup berat untuk anak berusia sembilan tahun. Menurutnya, manusia itu perlu banyak membaca buku, agar memiliki pengetahuan yang luas. Kebiasaan membaca buku masih diteruskan Mochtar hingga saat ini.

“Ayah saya membujuk membaca komik bergambar tentang Sam Kok (Kisah Tiga Negara). Setelah saya mengerti, baru saya diberi buku Sam Kok. Jadi saya tahu sejarah Tiongkok Kuno. Peranan ayah dalam hidup saya sangat besar. Jadi manusia itu perlu banyak baca. Kalau tidak, dia tidak akan tahu banyak,” ungkapnya.

Selain berani dan membaca buku, dalam bukunya Mochtar juga menekankan bagaimana menjalani hidup dengan menjunjung tinggi kejujuran. Tidak mau menerima suap atau menyuap telah membuatnya dihargai dalam menjalankan bisnisnya hingga dapat berkembang besar.

“Dulu saya pernah diberikan batangan emas, tetapi istri saya mengingatkan untuk tidak menerima itu. Saya bersyukur diingatkan akan hal itu. Dan itu terus saya junjung tinggi. Bekerja dengan jujur, jangan tergoda dengan benda-benda yang tidak sah, karena itu akan menjatuhkan kita,” tukasnya.

Ada beberapa point ilmu dari yang bisa petik dari Bografi Muchtar Riady si Manusia Ide untuk

Kehidupan awal
Perjalanan karier
Kunci Sukses
Sejarah Jaringan Bisnis
Terkenal Dengan
Lippo Group
Sejarah Lippo Group
Cita-Cita jadi Bankir
9Tantangan Globalisasi
10BUMN Harus Lebih Berperan
11Referensi
12Pranala luar


Menyelami Cara Sukses Muchtar Riady si Manusia Ide

Muchtar Riady lahir di Kota Malang, 12 Mei 1929; umur 86 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group. Ia banyak dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia telah yang berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga ke mancanegara.

Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Mochtar Riady menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan US$ 650 juta

Ayah Mochtar Riady adalah seorang pedagang batik bernama Liapi (1888-1959), sedangkan ibunya bernama Sibelau (1889-1939). Kedua orangtuanya merantau dari Fujian dan tiba di Malang pada tahun 1918.

Pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda karena menentang pembentukan Negara Indonesia Timur dan sempat ditahan di penjara Lowokwaru, Malang. Ia kemudian di buang ke Cina, dan ia kemudian mengambil kuliah filosofi di Universitas Nanking. Mochtar Riady tinggal di Hongkong hingga tahun 1950, dan kemudian kembali lagi ke Indonesia.[4] Pada tahun 1951 ia menikahi Suryawati Lidya, seorang wanita asal Jember

Perjalanan karier

Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketertarikan Mochtar Riady yang dilahirkan di Malang pada tanggal 12 Mei 1929 ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian rapih dan kelihatan sibuk. Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, namun ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin.

Oleh mertuanya, Mochtar Riady diserahi tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Mochtar Riady telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang terbesar di kota Jember. Cita-citanya yang sangat ingin menjadi seorang bankir membuatnya untuk memutuskan pergi ke Jakarta pada tahun 1954, walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang kenalan pun di sana dan ditentang oleh keluarganya. Mochtar Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas.

Untuk mencari relasi, Mochtar Riady bekerja di sebuah CV di jalan hayam wuruk selama enam bulan, kemudian ia bekerja pada seorang importer, di waktu bersamaan ia pun bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil. Sampai saat itu, Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya, Mochtar Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun. Mochtar Riady berhasil meyakinkan Andi Gappa, pemilik Bank Kemakmuranyang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.

Di hari pertama sebagai direktur, Mochtar Riady sangat pusing melihat ''balance sheet'', dia tidak membaca dan memahaminya, namun Mochtar Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia mencoba belajar dan memahami balance sheet tersebut, namun sia-sia, lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja diStandard Chartered Bank untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.

Akhirnya, dia berterus terang terhadap para pegawainya dan Pak Andi Gappa, tentu saja mereka cukup terkejut mendengarnya. Permintaan Mochtar Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian kliring, cash, dan checking account. Selama sebulan penuh, Mochtar Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat, ia akhirnya mengerti apakah itu akuntansi. Maka mulailah dia menjual kepercayaan, hanya dalam setahun Bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat.

Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Mochtar Riady pindah ke Bank Buana, kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.

Post a Comment

Terimkasih anda telah Mendukung Keadilan dan Kebenaran

detik59.com hadir karena Jujur itu Wajib dan Bohong itu Dosa! Berjuang untuk keadilan dan kebenaran itu Wajib, Meninggalkan medan perang melawan tirani kebohongan adalah Haram!!!

Salam Sukses
ayi.okey@gmail.com CEO www.pesantrenbisnis.com

 
Top