Kairo. Dalam akun facebooknya, Basim Khafaji
menuliskan: Peperangan saat ini tidak hanya antara kudeta dan pemerintah
sah. Tapi juga antara kebebesan dan penindakan represif; antara aspirasi rakyat
dan kekejaman militer.
Saat ini, salah satu kehebatan Mesir adalah adanya militer
yang solid, rakyat yang mudah terseret perang saudara, dan adanya kelompok-kelompok
kuat yang solid. Cara menghancurkan ketiga-tiganya adalah dengan mengadunya.
Kudeta yang terjadi di Mesir sebenarnya sudah dirancang jauh
hari. Aktor intelektualnya menginginkan Presiden Mursi digantikan dengan
pemimpin yang bisa melayani kepentingan Barat.
Namun sekarang, As-Sisi telah memanfaatkan kesempatan ini
untuk tampil sendirian. Sehingga saat ini terjadi pertarungan sengit behind the
scene.
Diktatorisme As-Sisi telah menghancurkan impian deep
government yang merancang penggulingan Mursi. Di manakah sekarang Shabbahi,
Amru Musa, dan sebagainya. Mereka sekarang dikeluarkan dari panggung.
Ide kudeta tidaklah ingin menjadikan As-Sisi sebagai
pemimpin. Begitu menyelesaikan tugasnya, As-Sisi menyerahkan kekuasaan kepada
deep government yang selama masa pemerintahan Presiden Mursi membuat onar dan
krisis ekonomi untuk menggoyang posisi Presiden Mursi. Tapi yang kita saksikan
saat ini, As-Sisi sebagai satu-satunya yang tampil.
Mereka tak jauh berbeda dengan maling-maling yang
berkolabarasi merancang dan melaksanakan operasi pencurian, tapi saat bagi-bagi
hasil curian bertengkar saling cakar.
Siapa saja yang menilai ini sebagai sebuah bualan belaka,
tunggulah beberapa hari pasti akan melihat sendiri kenyataannya. (msa/sbb/dkw) Sumber dakwatunacom on Facebook
Post a Comment
Terimkasih anda telah Mendukung Keadilan dan Kebenaran
detik59.com hadir karena Jujur itu Wajib dan Bohong itu Dosa! Berjuang untuk keadilan dan kebenaran itu Wajib, Meninggalkan medan perang melawan tirani kebohongan adalah Haram!!!
Salam Sukses
ayi.okey@gmail.com CEO www.pesantrenbisnis.com